Alhamdulillah sudah kembali masuk bulan puasa. Ada sedikit kesedihan terasa, untuk kesekian kalinya aku berpuasa dengan keluarga kecilku di perantauan. Mungkin karena merindukan "suasana"..iya, karena disini tidak akan pernah mendengar masjid yang mengajak bangun tidur untuk sahur, suara tanda imsak, adzan subuh maupun maghrib. Di jalan-jalan juga biasa saja, banyak kedai makan yang buka dan orang-orang pada santai makan. Tentunya akan sangat panjang dan lebarrr kalo cerita kenangan masa kecil kita selama bulan puasa. Well...kembali kurenungkan, begitu indahnya kenangan-kenangan itu..cerita-cerita itu..selalu asyik berbagi kebiasaan dengan suami..dann akhirnya akupun juga berfikir, sudah seharusnya aku juga menciptakan kenangan yang insyaAllah membekas indah untuk anak-anakku. Karena Evan juga udah bisa puasa full day, Vanya pun mulai tanya-tanya apa itu puasa n sok sibuk ikutan sahur, taraweh, buka puasa ..hehe..
Dan salah satu hasil renungan iu adalah, masak sedikit lebih lengkap selama bulan puasa, selalu ada es-es apalah, cemilan pembuka, sayur, lauk, kerupuk, komplittt ..hihihi..
Nahh..kembali ke masalalu ya...aku ingat kalo bulan puasa jadi lebih sering ketemu kolak, jenang, bubur....n salah satu masakan jenang yang aku suka adalah jenang sagu. Manis..disiram santan..n ada sensasi kriuk karena ada irisan kelapa muda didalamnya. Siapa yang masak??..ibuku dongg..hikss..dan airmata kerinduan pun mengalir..smoga kami selalu sehat..smoga aku cepetan mudik..smoga aku masih sempat membahagiakannya...aminn
Penampakannya sedikit banyak mirip dengan bubur biji salak ya, bahannya juga sama. Tapi pada masa itu mana kami kenal bubur biji salak hehehe...yang ada ubinya dipotong kotak-kotak n dikukus sendiri.
Bahan :
200gr tepung sagu
75-100gr gula merah (ato boleh ditambah kalo suka manis)
500ml air
daun pandan, sedikit garam
1ubi kuning (ubi manis) dipotong kotak n dikukus
santan secukupnya
Cara membuat :
1. Didihkan air, gula merah, garam dan daun pandan, kecilkan api
2. Campur tepung sagu dengan sedikit air, aduk rata kemudian masukkan ke dalam larutan gula
3. Sesekali aduk supaya tidak kering didasar panci
4. Angkat bila sudah kental meletup-letup
5. Rebus santan dengan sdikit garam dan daun pandan, terus aduk supaya tidak pecah
6. Siapkan mangkuk, tuang bubur sagu, santan dan tambahkan sesendok ubi.
note..bila suka tambahkan segenggam irisan tipis kelapa muda saat membuat bubur sagu.
Abis taraweh, kami nyobain bubur sagunya...hmmmm..bener-bener membangkitkan memori masakecilku. Kami menikmati bubursagu sambil crita-crita kebiasaan buka puasa di magetan maupun di jogja. Yahhh..smoga anak-anaku akan juga mempunyai kenangan yang indah tentang masakecilnya, kebiasaan puasa di rumah..suasananya...soo mereka besok bisa gantian cerita ke anak-anaknya..hihihi..
Oya, bubur sagu ini jadi my first entry ke event Masak Bareng Yuk, yang tema periode Juni-Juli ini adalah masakan berbahan dasar sagu. Wish me luck..:)
1 comment:
makasih entrynyaa..kereeeeeennn
Post a Comment